“ 10 hari melatih pikiran dengan benar adalah lebih baik dari 60 tahun berbuat kebajikan”

Posted on

Dalam hukum karma dinyatakan bahwa semua makhluk berkesadaran memiliki,

mewarisi, berhubungan, dan terlindungi oleh karmanya sendiri di alam kehidupan.

 

Akumulasi karma seseorang dan pengaruh pikirannya saat meninggal menentukan

dimana kelak dia akan lahir, pembentukan fisiknya, waktu kelahiran, dan segala modalitas bagi orang itu.

22910996973181



 

Ada yang terlahir kaya, rupawan, keluarga harmonis, dan sebaliknya yang merupakan modal awal bagi seseorang dalam kehidupannya kelak.

Harta, agama, status, dan bahkan pembentukan fisik itu adalah warisan keluarga, yang secara tidak langsung adalah pewarisan akumulasi karma.

 

Orang kaya mempunyai kesempatan berbuat baik lebih banyak dari yang kurang mampu,

dalam buku menjadi kaya dikatakan “ Uang bukan segalanya, tetapi tidak ditemukan orang miskin yang bahagia”.

Pendapat ini mungkin ada benarnya, ya tentunya dengan tidak mengesampingkan faktor lingkungan yang mempengaruhi kepribadian,

pembelajaran, atau genetal seseorang,

 

Dalam Buddhisme, melatih pikiran jauh lebih berharga daripada berbuat kebajikan, karena

berbuat kebajikan kita sejogyanya hanya melanjutkan potensi karma kita,

 

Tanpa melatih pikiran seseorang tidak akan memasuki nirvana, tidak mungkin melihat kesadaran ini terpisah dari pembentukan fisik,

keinginan, dan segala kemelekatan.

 

Surga sekalipun adalah alam yang terkondisi oleh waktu, tempat, dan keadaan.

surga hanyalah alam kehidupan yang lebih baik, sistemnya diibaratkan saringan teh,

dimana kita melihat airnya (alam surga) tidak sekeruh airnya  sebelum disaring (alam manusia).
Selama ada keinginan (penyebab kemelekatan), kita tidak akan pernah  lepas dari penderitaan 

Leave a comment